Memahami Meja Bantuan (Help Desk)

10:31 PM Unknown 0 Comments


Peran Teknisi ISP



ISP (Internet Service Provider) adalah perusahaan atau badan yang menyediakan jasa sambungan Internet dan jasa lainnya yang berhubungan. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyedia jasa Internet. Mereka menyediakan jasa seperti hubungan ke Internet, pendaftaran nama domain, dan hosting.

             ISP ini mempunyai jaringan baik secara domestik maupun internasional sehingga pelanggan atau pengguna dari sambungan yang disediakan oleh ISP dapat terhubung ke jaringan Internet global. Jaringan di sini berupa media transmisi yang dapat mengalirkan data yang dapat berupa kabel (modem, sewa kabel, dan jalur lebar), radio maupun VSAT



A.  Peranan ISP

1).   Peran ISP dalam pengaksesan internet antara lain : 

  • Sebagai media yang memberikan jasa untuk berhubungan dengan internet.
  • Menghubungkan pelanggan ke gateway internet terdekat.
  • Menyediakan modem untuk dial-up.
  • Menghubungkan seorang user ke layanan informasi World Wide Web (www).
  • Memungkinkan seorang user menggunakan layanan surat elektronik (e-mail).
  • Memungkinkan seorang user melakukan percakapan suara via internet.
  • Memberi tempat untuk homepage.
  • ISP melakukan proteksi dari penyebaran virus dengan menerapkan sistem antivirus untuk pelanggannya.
2).    Peran Internet Service Provider (ISP)
 

ISP mempunyai kelebihan dan kekurangan. ISP bertugas untuk memasang jaringan internet dikomputer. dan cara untuk daoat menjelajahi internet melalui komputer kita adalah kita harus menghubungi ISP dengan fasilitas telepon, cukup dendan menghidupkan modem, menekan tombol connect, kemudian komputer kita sudah terhubung dengan ISP. dan kita dapat menjelajahi dunia internet.

3).   Peran Internet Service Provider (ISP)
 
Internet Service Provider (ISP) merupakan sebuah badan usaha milik pemerintah dan swasta yang memberikan fasilitas layanan (service) hubungan ke jaringan internet. ISP ada yang bersifat tertutup merupakan ISP yang hanya melayani fasilitas jaringan internet untuk jaringan lokal lembaga yang bersangkutan. Misalnya, ISP yang ada pada beberapa departemen milik pemerintah perusahaan-perusahaan besar, lembaga riset, dan lembaga pendidikan. ISP yang bersifat umum merupakan ISP yang memberikan layanan fasilitas jaringan internet untuk masyrakat luas, baik untuk pribadi maupun untuk kelompok, seperti suatu lembaga yang ingin terhubung dengan jaringan internet. Umumnya, ISP jenis ini bersifat komersial, artinya ISP ini menjual jasa layanan koneksi dengan jaringan internet. Contoh ISP jenis ini adalah WasantaraNet, LinkNet, D-net,TelkomNet, RadNet, dan IndosatNet. Perhatikan, tidak semua ISP dapat berhubungan langsung dengan jaringan internet luar negeri (dunia) karena dana untuk tujuan tersebut sangat mahal. Oleh karena itu, hanya ISP besar yang mampu membangun jaringan internet dengan pihak luar negeri. Untuk menghemat dana, beberapa ISP yang bersifat tertutup tidak melakukan hubungan langsung dengan jaringan internet luar negeri, melainkan melalui ISP bersifat umum. Jadi, untuk menghubungkan diri ke tempat Internet, Anda perlu berlangganan ke suatu penyedia jasa layanan Internet (Internet Service Provider-ISP). ISP dianggap sebagai pintu gerbang untuk menghubungkan diri ke Internet. Anda cukup mencari ISP yang berlokasi di kota tempat tinggal anda.


B.  Fungsi ISP
  • Sebagai media yang memberikan jasa untuk berhubungan dengan internet.
  • Menghubungkan pelanggan ke gateway internet terdekat.
  • Menyediakan modem untuk dial-up.
  • Menghubungkan seorang user ke layanan informasi World Wide Web (www).
  • Memungkinkan seorang user menggunakan layanan surat elektronik (e-mail).
  • Memungkinkan seorang user melakukan percakapan suara via internet.
  • Memberi tempat untuk homepage.
  • ISP melakukan proteksi dari penyebaran virus dengan menerapkan sistem antivirus untuk pelanggannya


Protocol dan Teknologi Model OSI
 



Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan

International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).
Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
  • Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engine Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
  • Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan IBM Systems Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack) mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di dalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan berinteraksi.

A.  Teknologi pada OSI Model

 

1).   Lapisan Fisik (Physical Layer)
Layer ini merupakan layer pertama dari tujuh lapisan OSI model.
Layer ini terdiri teknologi perangkat keras dasar transmisi jaringan. Layer fisik adalah lapisan dasar yang mendasari struktur data logis dari fungsi tingkat yang lebih tinggi dalam sebuah jaringan komputer. Hal ini dikarenakan banyaknya teknologi perangkat keras yang tersedia dengan sangat beragam karakteristik.
Layer fisik mendefinisikan cara transimisi bit mentah daripada paket data logis melalui fisik link menghubungkan node jaringan. Aliran bit dapat dikelompokkan menjadi kata-kata kode atau simbol dan dikonversi menjadi sinyal yang ditransmisikan melalui perangkat media transmisi. Adapun fungsi utama dan jasa yang dilakukan oleh layer fisik adalah:


  • Bit-by-bit atau simbol-by-simbol pengiriman
  • Menyediakan interface standar untuk fisik media transimisi
  • Modulasi
  • Line Coding
  • Bit Sinkronisasi dalam sinkron komunikasi serial 
  • Start-stop pensinyalan dan kontrol aliran dalam komunikasi serial asynchronous 
  • Circuit switching 
  • Multiplexing

Daftar protokol pada layer ini adalah :
          – Jaringan telepon modem – V.92
          – IRDA Physical Layer
          – USB Physical Layer
          – EIA RS-232, EIA-242, EIA-422, RS-449, RS-485
          – Ethernet Physical layer termasuk 10BASE-T, 10Base5, 100BASE-FX, 100BASE-T,
            1000BASE-T, 1000BASE-SX dan varietas lainnya
          – Varietas 802.11 Wi-Fi physical layer
          – DSL
          – ISDN
          – Sonet/SDH
          – Optical transport network (OTN)
          – Bluetooh physical layer
Perangkat yang digunakan pada layer ini adalah :
          – Network Adapter
          – Repeater
          – Network HUB
          – Modem
          – Fiber Media Converter
 

2).   Lapisan Data-link (Data-link Layer)
Lapisan data-link (data link layer) adalah lapisan kedua dari bawah dalam model OSI, yang dapat melakukan konversi frame-frame jaringan yang berisi data yang dikirimkan menjadi bit-bit mentah agar dapat diproses oleh lapisan fisik (physical layer). Lapisan ini merupakan lapisan yang akan melakukan transimis data antara perangkat-perangkat jaringan yang saling berdekatan di dalam sebuah WAN, atau antara node di dalam sebuah segmen LAN yang sama. Lapisan ini bertanggung jawab dalam membuat frame, flow cintrol dan koreksi kesalahan dan pentransimisan ulang terhadap frame yang dianggap gagal. MAC Address juga diimplementasikan di dalam lapisan ini. Beberapa perangkat seperti Network Interface Card (NIC), Switch layer 2 serta bridge jaringan juga beroperasi disini.
Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi data mentah dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, lapisan data link melaksanakn tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah frame. Kemudian lapisan data link mentransmisikan frame tersebut secara berurutan dan memproses acknowledgement frame yang dikitim kembali oleh penerima. Karena lapisan fisik menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada lapisan data-link-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame.

3).   Lapisan Jaringan (Network Layer)
Lapisan jaringan atau network layer adlah lapisan ketiga dalam model OSI. lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut :
  • Pengalamatan logis dan melakukan pemetaan (routing) terhadap paket-paket melalui jaringan
  • Membuat dan menghapus koneksi dan jalut koneksi antara dua node di dalam sebuah jaringan.
  • Mentransfer data, membuat dan mengkonfirmasi penerimaan dan mengeset ulang koneksi.
Lapisan ini juga menyediakan layanan connectionless dan connection-oriented terhadap lapisan transport yang berbeda di atasnya. Lapisan jaringan juga melakukan fungsinya secara erat dengan lapisan fisik (lapisan pertama) dan lapisan data-link dalam banyak implementasi protokol dunia nyata.
Dalam jaringan berbasis TCP/IP, alamat IP digunakan dalam lapisan ini. Router IP juga melakukan fungsi routingnya di dalam lapisan ini.

4).   Lapisan Transport (Transport Layer)
Lapisan transpor atau transport layer adalah lapisan keempat dari model referensi jaringan OSI. Lapisan transpor bertanggung jawab untuk menyediakan layanan-layanan yang dapat diandalkan kepada protokol-protokol yang terletak di atasnya. Layanan yang dimaksud antara lain:

  • Mengatur alur (flow control) untuk menjamin bahwa perangkat yang mentransmisikan data tidak mengirimkan lebih banyak data daripada yang dapat ditangani oleh perangkat yang menerimanya.
  • Mengurutkan paket (packet sequencing), yang dilakukan untuk mengubah data yang hendak dikirimkan menjadi segmen-segmen data (proses ini disebut dengan proses segmentasi/segmentation), dan tentunya memiliki fitur untuk menyusunnya kembali.
  • Penanganan kesalahan dan fitur acknowledgment untuk menjamin bahwa data telah dikirimkan dengan benar dan akan dikirimkan lagi ketika memang data tidak sampai ke tujuan.
  • Multiplexing, yang dapat digunakan untuk menggabungkan data dari bebeberapa sumber untuk mengirimkannya melalui satu jalur data saja.
  • Pembentukan sirkuit virtual, yang dilakukan dalam rangka membuat sesi koneksi antara dua node yang hendak berkomunikasi.
  • Contoh dari protokol yang bekerja pada lapisan transport adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP) yang tersedia dari kumpulan protokol TCP/IP.

5).   Lapisan Sesi (Session Layer)
Lapisan sesi atau Session layer adalah lapisan kelima dari bawah dalam model referensi jaringan OSI, yang mengizinkan sesi koneksi antara node dalam sebuah jaringan dibuat atau dihancurkan. Lapisan sesi tidak tahu menahu mengenai efisiensi dan keandalan dalam transfer data antara node-node tersebut, karena fungsi-fungsi tersebut disediakan oleh empat lapisan di bawahnya dari dalam model OSI (lapisan fisik, lapisan data-link, lapisan jaringan dan lapisan transport). Lapisan sesi bertanggung jawab untuk melakukan sinkronisasi antara pertukaran data antar komputer, membuat struktur sesi komunikasi, dan beberapa masalah yang berkaitan secara langsung dengan percakapan antara node-node yang saling terhubung di dalam jaringan. Lapisan ini juga bertanggung jawab untuk melakukan fungsi pengenalan nama pada tingkat nama jaringan logis dan juga menetapkan [[[port TCP|port-port komunikasi]]. Sebagai contoh, protokol NetBIOS dapat dianggap sebagai sebuah protokol yang berjalan pada lapisan ini.
Lapisan sesi dari model OSI tidak banyak diimplementasikan di dalam beberapa protokol jaringan populer, seperti halnya TCP/IP atau IPX/SPX. Akan tetapi, tiga lapisan tertinggi di dalam model OSI (lapisan sesi, lapisan presentasi, dan lapisan aplikasi) seringnya disebut sebagai sebuah kumpulan yang homogen, sebagai sebuah lapisan aplikasi saja.

6).   Lapisan Presentasi (Presentation Layer)
Lapisan presentasi (Inggris: presentation layer) adalah lapisan keenam dari bawah dalam model referensi jaringan terbuka OSI. Pada lapisan ini terjadi pembuatan struktur data yang didapatnya dari lapisan aplikasi ke sebuah format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Lapisan ini juga bertanggungjawab untuk melakukan enkripsi data, kompresi data, konversi set karakter (ASCII, Unicode, EBCDIC, atau set karakter lainnya), interpretasi perintah-perintah grafis, dan beberapa lainnya. Dalam arsitektur TCP/IP yang menggunakan model DARPA, tidak terdapat protokol lapisan ini secara khusus.

7).   Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Lapisan aplikasi adalah suatu terminologi yang digunakan untuk mengelompokkan protokol dan metode dalam model arsitektur jaringan komputer. Baik model OSI maupun TCP/IP memiliki suatu lapisan aplikasi.
Dalam TCP/IP, lapisan aplikasi mengandung semua protokol dan metode yang masuk dalam lingkup komunikasi proses-ke-proses melalui jaringan IP (Internet Protocol) dengan menggunakan protokol lapisan transpor untuk membuat koneksi inang-ke-inang yang mendasarinya. Sedangkan dalam model OSI, definisi lapisan aplikasi lebih sempit lingkupnya, membedakan secara eksplisit fungsionalitas tambahan di atas lapisan transpor dengan dua lapisan tambahan: lapisan sesi dan lapisan presentasi. OSI memberikan pemisahan modular yang jelas fungsionalitas lapisan-lapisan ini dan memberikan implementasi protokol untuk masing-masing lapisan.
 



0 comments: